pFGLGutdPHGuLGM1ofvLJgVGBXb2shbmTrifWoYQ

Sampah Luar Angkasa Semakin Banyak, ini Bahaya!

Sampah Luar Angkasa Semakin Banyak

Di Luar angkasa tidak hanya terdapat satelit, asteroid, atau planet namun juga puing-puing yang berasal dari aktivitas luar angkasa. Puing-puing atau sampah luar angkasa semakin menumpuk setiap tahunnya, jadi berapa banyak sampah yang akan bertambah di luar angkasa?

Sampah di luar angkasa, yang dikenal sebagai  "debris antariksa", merupakan kerusakan yang signifikan di orbit bumi. Sampah antariksa ini terdiri dari benda-benda seperti satelit yang sudah tidak digunakan, pecahan roket, dan berbagai benda lainnya yang ditinggalkan di orbit bumi.

Para ilmuwan juga menyebut sampah luar angkasa dengan sebutan space junk. Sampah yang berupa puing-puing, termasuk dari ribuan satelit dan pesawat ruang angkasa yang rusak itu dapat menghalangi orbit bumi.

Badan Antariksa Internasional atau NASA mengemukakan dan yakin puing-puing itu akan menimbulkan ancaman yang serius untuk para astronot yang berada di satelit angkasa serta juga pesawat ruang angkasa yang beroperasi di orbit bumi.

Walaupun sekecil apapun puing-puing yang tertinggal di luar angkasa, bahkan jika berukuran sekecil noda cat pun juga akan menimbulkan bahaya jika tidak segera dilakukan tindakan.

Dalam jurnal berjudul Protect Earth's Orbit: Avoid High Seas Mistakes yang diterbitkan oleh Live Science, sekelompok ilmuwan mengatakan bahwa puing-puing tersebut akan terus meningkat siiring dengan pertumbuhan industri antariksa di bumi.



Berapa Banyak sampah luar angkasa?

sampah luar angkasa di Orbit

Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) pada 2021, diperkirakan ada sekitar 130 juta potongan sampah luar angkasa di orbit bumi dengan ukuran lebih dari 1 mm.

Sementara itu ada sekitar 23 ribu keping sampah antarikasa berdasarkan hasil dari pelacakan oleh Space Surveillance Network Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, sekitar 3 ribu satelit tidak aktif dan dibiarkan mengambang di orbit bumi.

Namun, jumlah total sampah luar angkasa tersebut dapat jauh lebih besar jika dihitung dengan ukuran yang lebih kecil. Bahkan diperkirakan lebih dari 100 triliun potongan sampah tersebut yang masih belum terlacak.

Diketahui, puing-puing itu dapat menimbulkan ancaman serius. Hal tersebut dikarenakan objek yang berada di orbit bergerak sangat cepat sekali, biasanya mencapai kecepatan lebih dari 25.200 km/jam.

Bahkan benda yang sangat kecil seperti kacang bisa berbahaya jika berada di orbit. Dua benda yang bergerak berlawanan arah di ruang angkasa dan bertabrakan akan mengakibatkan pecahnya puing-puing menjadi lebih banyak,



Bahaya Sampah Luar Angkasa!

Tabrakan Satelit

sampah luar angkasa merupakan ancaman serius bagi keselamatan dan keamanan satelit dan pesawat antariksa di orbit bumi. Beberapa bahaya yang dapat diakibatkan oleh sampah tersebut adalah:


1. Tabrakan Antariksa

sampah luar angkasa dapat menabrak dan merusak satelit atau pesawat antariksa di orbit bumi. Bahkan, pecahan kecil saja dapat memiliki kecepatan sangat tinggi dan dapat merusak atau menghancurkan objek yang terkena.


2. Peningkatan Risiko Kecelakaan

Jika jumlah sampah luar angkasa terus bertambah, risiko kecelakaan dapat meningkat. Jika tersebut menabrak satelit atau pesawat antariksa, dapat mengakibatkan kerusakan yang signifikan atau bahkan kegagalan misi.


3. Potensi Gangguan Komunikasi

sampah luar angkasa juga dapat mengganggu komunikasi satelit dan pesawat antariksa. Gangguan ini dapat berdampak pada berbagai sektor seperti komunikasi, transportasi, dan keamanan nasional.


4. Keterbatasan Akses ke Luar Angkasa

Jumlah sampah luar angkasa yang semakin banyak dapat menyulitkan misi eksplorasi dan penjelajahan luar angkasa di masa depan. Jika sampah antariksa tidak diatasi, dapat menjadi hambatan bagi pengembangan teknologi antariksa dan eksplorasi ruang angkasa.


Selain Bahaya di Luar angkasa sendiri, hal tersebut juga akan berbahaya jika sampah luar angkasa tersebut jatuh ke bumi. Walapun akan terbakar di atmosfer pecahan puing-puingnya akan tetap sampai ke permukaan bumi. Dan hal tersebut juga tidak dapat diperkirakan jatuhnya, bisa saja jatuh di wilayah manusia tinggal, sehingga ancaman ini benar-benar serius.

Seperti yang terjadi pada tahun 2022, sebuah bongkahan pesawat antariksa SpaceX Crew Dragon hangus jatuh melewati atmosfer dan mendarat di wilayah peternakan domba, di Australia.

Selain itu, tercatat pada tahun 2009 juga terjadi kecelakaan pesawat antariksa Rusia yang non-aktif menabrak pesawat antariksa komersial Iridium Amerika Serikat. Dari kejadian tersebut, sampah luar angkasa menjadi bertambah sebanyak 2.300 keping lebih yang dapat dilacak saat berada di orbit.



Upaya Untuk Membersihkan sampah luar angkasa

Luar Angkasa Bersih

Ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia telah bekerja untuk mengembangkan teknologi dan metode baru untuk membersihkan sampah luar angkasa. Beberapa upaya dan proyek yang dikembang ilmuwan dalam usaha membersihkan sampah tersebut antara lain,


1. Proyek RemoveDEBRIS

Proyek ini adalah proyek pengujian teknologi pemusnahan sampah luar angkasa yang terdiri dari kapal ruang angkasa miniatur, drone, dan kamera. Teknologi tersebut akan digunakan untuk menangkap sampah tersebut dan membuangnya ke atmosfer bumi.


2. Proyek e.DeOrbit

Proyek ini dilakukan oleh Badan Antariksa Eropa dan bertujuan untuk mengembangkan teknologi untuk menangkap dan membuang satelit yang sudah tidak terpakai di orbit bumi.


3. Penggunaan Net

Net merupakan salah satu teknologi yang telah dikembangkan untuk menangkap sampah luar angkasa. Beberapa perusahaan swasta, seperti Astroscale dan ClearSpace, telah mengembangkan teknologi ini dengan menggunakan sistem net untuk menangkap sampah tersebut di orbit bumi.


4. Sistem Penjepit Magnetik

Teknologi ini juga telah dikembangkan untuk menangkap sampah luar angkasa. Ilmuwan dan insinyur telah mengembangkan sistem penjepit magnetik yang menggunakan medan magnet untuk menangkap sampah tersebut.


5. Penggunaan Laser

Laser juga telah diusulkan sebagai teknologi untuk menghancurkan sampah antariksa. Laser dapat digunakan untuk menghancurkan sampah luar angkasa yang lebih kecil dan mengurangi jumlah sampah tersebut di orbit bumi.


Dengan pengembangan teknologi baru dan upaya yang berkelanjutan, ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia berharap dapat mengurangi jumlah sampah luar angkasa dan menjaga lingkungan antariksa agar tetap bersih dan aman.



sumber gambar : istock

Related Posts

Posting Komentar