pFGLGutdPHGuLGM1ofvLJgVGBXb2shbmTrifWoYQ

9 Fakta Mengerikan Luar Angkasa Menurut Para Ahli

Fakta Mengerikan Luar Angkasa

Eksplorasi luar angkasa telah menjadi suatu hal yang menarik bagi banyak orang selama berabad-abad. Namun, para ahli telah menemukan beberapa fakta mengerikan tentang luar angkasa yang dapat mempengaruhi manusia dan wahana antariksa.

Banyak hal yang tak terduga yang bisa saja mengancam kehidupan di muka bumi. Para ahli terus melakukan penelitian tentang luar angkasa agar dapat menemukan cara untuk mengantisipasi ancaman yang tak terduga tersebut.

Selain itu, astronot juga melakukan eksplorasi untuk menemukan hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya. Walaupun begitu luar angkasa juga memiliki segudang misteri yang belum terungkap, sehingga manusia harus bersiap-siap dalam menghadapi ancaman tersebut.

Artikel ini akan membahas fakta-fakta tersebut dan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya.



1. Radiasi Luar Angkasa

Gambaran Radiasi Luar Angkasa

Radiasi luar angkasa adalah paparan radiasi yang terjadi di luar atmosfer Bumi dan meliputi sinar kosmik, partikel energi tinggi dari matahari dan galaksi lainnya, serta radiasi elektromagnetik seperti sinar-X dan sinar gamma. Radiasi ini dapat memiliki efek merusak pada kesehatan manusia dan elektronik.

Radiasi luar angkasa sangat berbeda dari radiasi yang kita alami di Bumi karena tidak ada lapisan atmosfer yang melindungi kita dari paparan radiasi yang kuat. Radiasi ini dapat merusak sel-sel tubuh manusia dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, dan pencernaan.

Selain risiko kesehatan, radiasi ini juga dapat memengaruhi sistem elektronik pesawat antariksa dan alat-alat ilmiah. Radiasi dapat merusak sirkuit dan chip, yang dapat mengganggu sistem kendali misi dan membuat peralatan tidak berfungsi dengan baik.

Untuk mengurangi risiko radiasi, para astronot harus menggunakan perlindungan radiasi, seperti baju antiradiasi dan bahan perisai radiasi pada pesawat antariksa. Mereka juga harus menghindari paparan radiasi selama misi, termasuk menghindari aktivitas di luar pesawat antariksa saat matahari sedang bersinar terang.



2. Mikrometeoroit

Gambar Mikrometeoroit

Mikrometeoroid atau debu antariksa adalah partikel kecil yang berasal dari debu dan material kecil yang terdapat di tata surya kita. Partikel-partikel ini biasanya memiliki ukuran kurang dari 1mm, tetapi bisa sangat kecil seperti butiran debu atau sangat besar seperti bongkahan batu. Mikrometeoroid dapat terbentuk dari berbagai sumber seperti asteroid, komet, atau ledakan supernova.

Ketika mikrometeoroid memasuki atmosfer bumi, ia bertabrakan dengan udara dan menghasilkan pemanasan dan ionisasi yang terkadang dapat menciptakan efek cahaya di langit malam yang dikenal sebagai "bintang jatuh" atau meteor.

Beberapa mikrometeoroid juga dapat mencapai permukaan bumi dan dikenal sebagai meteorit. Mikrometeoroid ini dapat memiliki dampak signifikan pada sistem ruang angkasa seperti satelit dan stasiun antariksa dan perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan operasi misi antariksa.

Terkadang partikel ini dapat menembus perisai wahana antariksa dan menyebabkan kerusakan pada mesin atau bahkan membahayakan kesehatan astronaut. Upaya dilakukan untuk mengurangi dampak, seperti penggunaan perisai dan filter debu pada wahana antariksa.


3. Asteroid dan Komet

Gambar Astereoid

Asteroid dan komet merupakan objek langit yang dapat menimbulkan ancaman serius bagi Bumi. Asteroid dan komet adalah benda-benda kecil di tata surya kita, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.

Asteroid adalah benda kecil yang biasanya terbentuk dari batuan dan logam. Sementara Komet adalah benda kecil yang terbuat dari es, debu, dan batuan.

Baik asteroid maupun komet, keduanya memiliki potensi untuk bertabrakan dengan bumi dan dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada planet kita.

Oleh karena itu, para ilmuwan terus memantau dan mempelajari asteroid dan komet untuk memahami lebih banyak tentang asal-usul dan perilaku mereka serta upaya-upaya mitigasi bahaya yang dapat dilakukan jika diperlukan.



4. Terjangan Partikel Surya

Gambaran Partikel Surya

Terjangan partikel surya adalah fenomena yang terjadi ketika partikel-partikel bermuatan tinggi yang berasal dari matahari menembus medan magnetik Bumi dan berinteraksi dengan atmosfer.

Partikel-partikel ini dapat memicu badai geomagnetik yang dapat mengganggu sistem navigasi satelit, sistem listrik, dan sistem telekomunikasi di Bumi. Terjangan partikel surya juga dapat membahayakan astronot yang berada di luar angkasa.

Radiasi dari terjangan partikel surya dapat merusak sistem saraf dan meningkatkan risiko kanker pada astronot. Untuk melindungi diri dari terjangan partikel surya, astronot biasanya menggunakan peralatan khusus seperti baju lapis baja atau perisai radiasi.

Selain itu, badan antariksa juga melakukan pemantauan terhadap aktivitas matahari dan memberikan peringatan dini jika terjadi terjangan partikel surya yang berbahaya.



5. Supernova

Gambar Supernova

Supernova adalah ledakan bintang yang sangat besar dan terang. Ledakan ini menghasilkan energi yang sangat besar dan dapat mempengaruhi benda langit yang berdekatan. Supernova juga dapat menghasilkan elemen-elemen berat seperti emas dan uranium.

Supernova sering dianggap sebagai salah satu fenomena paling dramatis di alam semesta, dan dapat menjadi peristiwa penting dalam evolusi kosmologis.

Supernova juga dapat memainkan peran penting dalam pembentukan dan evolusi galaksi, karena ledakan supernova dapat memicu pembentukan bintang baru dan dapat memperkaya medium interstellar dengan elemen-elemen berat.

Meskipun kejadian supernova jarang terjadi di dekat Bumi, para ahli masih mempelajari dampaknya pada alam semesta dan bagaimana hal itu mempengaruhi planet dan bintang.



6. Black Hole

Gambar Black Hole

Black hole adalah suatu objek yang memiliki gravitasi sangat kuat sehingga tidak ada apapun yang dapat lolos darinya, bahkan cahaya.

Dalam black hole, massa yang sangat padat ini dikenal sebagai singularitas, dan memiliki jari-jari nol. Daerah di sekitar singularitas ini, yang disebut horizon peristiwa, yaitu titik di mana gaya gravitasi sangat kuat sehingga cahaya tidak bisa lolos dari sana.

Semua materi yang terjebak di dalam horizon peristiwa akan tertarik ke dalam singularitas, yang menunjukkan bahwa tidak ada materi atau informasi yang bisa keluar dari black hole.

Black hole dapat membahayakan benda-benda di sekitarnya seperti bintang dan planet. Meskipun demikian, para ilmuwan terus mempelajari dan memahami black hole untuk mengetahui lebih banyak tentang luar angkasa.



7. Mikrogravitasi

Gambar Astronot terkena Mikrogravitasi

Mikrogravitasi adalah kondisi di mana gaya gravitasi yang dialami oleh benda atau sistem di ruang angkasa sangat kecil, sehingga dapat menyebabkan efek-efek fisika yang berbeda dibandingkan dengan di Bumi.

Ketika benda atau sistem mengalami mikrogravitasi, percepatan yang mereka alami sangat kecil sehingga mereka hampir berada dalam keadaan schlieren, yaitu hampir melayang atau melayang bebas. Efek mikrogravitasi juga dapat berdampak pada kesehatan astronot yang berada di luar angkasa dalam jangka panjang.

Dalam kondisi mikrogravitasi, tubuh manusia tidak terbebani oleh gravitasi, sehingga tulang dan otot dapat kehilangan kepadatan dan kekuatan. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan pada astronot yang kembali ke Bumi, seperti osteoporosis dan kehilangan massa otot.

Namun, mikrogravitasi juga memberikan peluang bagi eksperimen dan penelitian di bidang ilmu fisika dan biologi yang sulit dilakukan di Bumi. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di masa depan



8. Temperatur yang Ekstrem

Gambaran Suhu Panas di Luar Angkasa

Suhu di luar angkasa dapat mencapai suhu yang ekstrem, baik sangat panas atau sangat dingin. Di daerah yang terkena sinar matahari langsung, suhu dapat mencapai hingga 5.500 derajat Celsius. Namun, ketika berada di tempat yang jauh dari sinar matahari, suhu dapat turun hingga -270 derajat Celsius.

Di daerah antara bintang, suhu sangat rendah karena tidak adanya sumber panas yang signifikan. Hal ini menyebabkan terbentuknya gas dan debu yang sangat dingin yang terkadang membentuk awan-awan antar bintang.

Namun, di dekat bintang yang baru terbentuk, suhu bisa mencapai beberapa ribu derajat Celsius, karena adanya panas yang dihasilkan oleh bintang tersebut.

Suhu yang ekstrem di luar angkasa dapat mempengaruhi berbagai objek dan sistem di alam semesta, dan menjadi tantangan bagi para ilmuwan yang ingin melakukan penelitian dan eksperimen di ruang angkasa.



9. Kehampaan dan Tidak ada Udara

Gambar Pesawat Antariksa di Kehampaan

Kehampaan dan tidak adanya udara adalah salah satu ciri khas dari kondisi di luar angkasa. Karena di luar angkasa tidak ada medium yang dapat menghantarkan suara, maka suara tidak dapat merambat. Hal ini membuat suara di luar angkasa hampir tidak terdengar.

Kehampaan dan tidak adanya udara di luar angkasa juga memiliki konsekuensi penting bagi kehidupan dan teknologi di ruang angkasa.

Karena tidak ada udara, maka tidak ada gaya gesekan yang bisa meredam gerakan benda, sehingga pergerakan benda bisa sangat sulit dikendalikan dan menjadi sulit untuk memperlambat atau menghentikannya.

Oleh karena itu, roket dan wahana antariksa harus dilengkapi dengan sistem kendali yang sangat presisi dan sensitif untuk dapat bergerak dan berhenti dengan tepat di ruang angkasa.

Selain itu, kehampaan dan tidak adanya udara mempengaruhi kesehatan astronot. Tanpa tekanan udara yang cukup, astronot akan mengalami kondisi yang disebut decompression sickness, di mana gas yang terlarut di dalam tubuh akan keluar dari larutan dan membentuk gelembung-gelembung gas yang dapat menyebabkan sakit, pusing, dan bahkan kematian.



Kesimpulan

Dari 9 fakta mengerikan tentang luar angkasa tersebut disimpulkan bahwa luar angkasa berbahaya dan dapat mendatangkan ancaman. Namun, ekplorasi luar angkasa sangat penting dilakukan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Eksplorasi luar angkasa memiliki banyak tantangan, termasuk fakta-fakta mengerikan yang telah dibahasakan oleh para ahli. Namun, upaya terus dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya dan memperbaiki teknologi.

Dengan pengetahuan dan pengembangan teknologi yang lebih baik, manusia dapat memperluas pengetahuan tentang luar angkasa dan memperbaiki eksplorasi yang lebih aman di masa depan.



sumber gambar : pexel dan istock

Related Posts

Posting Komentar