Dari kecil kita sering penasaran sama asal-usul terjadinya sebuah peristiwa mulai dari asal-usul terbentuknya bumi sampai terbentuknya planet-planet di tata surya. Tapi rasa penasaran kita nggak akan berhenti sampai disitu saja, pertanyaan terbesar lalu muncul tentang asal-usul alam semesta.
Setelah ditelusuri kita ketemu jawabannya mengenai titik kecil super padat super panas yang mengembang menjadi sangat besar layaknya ledakan, disebut dengan Big Bang. Namun, muncul pertanyaan baru bagaimana dengan sebelumnya, Apa yang ada sebelum Alam Semesta?
Apa yang ada sebelum Alam Semesta Terbentuk ?
Nah, sebelum bisa jawab pertanyaan itu pastinya kita harus paham dulu tentang Bigbang itu sendiri. Kisahnya bermula seorang astronom bernama Edwin Hubble, menemukan bahwa galaksi-galaksi di luar sana itu seiring waktu saling menjauh dari galaksi kita, Bimasakti.
Kemudian para ilmuwan juga menemukan jejak-jejak radiasi yang tersebar rata meski berjauhan, seakan-akan mereka berasal dari sumber yang sama. Hal tersebut menunjukkan kemungkinan bahwa ruang angkasa terus mengembang.
Jika putar balik waktu, pada awalnya alam semesta hanyalah sebuah titik misterius. Namun, kembali ke pertanyaan awal apa yang terjadi sebelum titik ini ? nyatanya ini masih menjadi misteri untuk menemukan jawabannya. Berikut beberapa usaha manusia dalam mengungkap awal alam semesta,
1. Pembangunan Mesin Akselator Partikel
Para ilmuwan telah membangun Mesin akselerator partikel terbesar di dunia bernama Large Hadron Collider (LHC). Mesin tersebut dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) pada tahun 1998 sampai 2008. Lebih dari 10.000 fisikawan dan insinyur dari 100 negara berkolaborasi untuk menciptakan mesin tersebut.
Bentuk dari mesin partikel itu seperti terowongan yang melingkar di bawah tanah sedalam 175 meter dengan keliling yang mencapai 27 km. Mesin ini terletak di perbatasan Prancis dan Swiss, berada di Kota Jenewa, Swiss.
en.wikipedia.org |
Tujuan dibangunnya LHC adalah memungkinkan fisikawan untuk menguji prediksi beberapa teori fisika partikel yang berbeda, mencari kelompok partikel baru yang diprediksi oleh teori supersimetri, serta dapat menyelesaikan pertanyaan tak terjawab dalam fisika.
Fisikawan berharap bahwa LHC dapat membantu menjawab pertanyaan mendasar dalam fisika, tentang hukum dasar yang mengatur interaksi dan gaya di antara objek elementer, struktur dalam ruang dan waktu, dan paling utama hubungan antara mekanika kuantum dan relativitas umum, dimana teori dan pengetahuan yang ada saat ini masih belum jelas sepenuhnya
Mesin Akselator Partikel (LHC) ini dapat mempercepat partikel yang mendekati kecepatan cahaya untuk saling ditumbukkan. Dari Kejadian tumbukan tersebut maka akan menyerupai urutan pembentukan alam semesta sesuai teori big bang.
Namun, sampai sekarang belum terungkap pengetahuan kita tentang awal mula alam semesta, ibarat puzzle yang masih jauh dari selesai. Masih terus menjadi misteri yang terus membuat manusia ingin menemukan jawabannya.
2. Teori-teori Sebelum Adanya Alam Semesta
Para fisikawan terbaik pun mempunyai teori yang berbeda-beda untuk menjawab pertanyaan awal, apa yang ada sebelum bing bang?
Stephen Hawking seorang fisikawan asal inggris yang mengungkapkan bahwa "Tidak ada apa-apa sebelum Big Bang". Sementara Roger Penrose adalah seorang matematikawan sekaligus fisikawan yang sama berasal dari inggris mengemukakan bahwa "Ada Alam Semesta lain sebelum Big Bang."
Untuk bisa ngelihat alasanya kita mesti tahu dulu sebenarnya Apa wujud dunia ini?. Banyak dari kita menganggap dunia itu berisi objek-objek yang saling tarik menarik. Tapi kemudian Albert Einstein menentang anggapan itu dunia kita itu ternyata seperti kain.
Einstein juga menemukan kalau ternyata ruang dan waktu itu bukan benda yang terpisah, namun satu kesatuan dalam bentuk kain tersebut. Kalau ada benda yang berat ia bisa bengkok dan bikin efek gravitasi.
en.wikipedia.org |
Kain yang dinamakan ruang waktu ini terbentuk saat Big Bang. Jadi sebelum Big Bang bahkan waktu itu sendiri belum ada. Misalnya seperti saat kita berada di pusat kutub selatan dan tidak ada yang lebih Selatan lagi dari pusat kutub selatan, jadi tidak ada yang namanya waktu sebelum Big Bang.
Sekarang coba kita lihat hipotesis alternatif-nya, beberapa ilmuwan tidak sepakat sama Teori Big Bang karena masih belum jelas apa yang bikin titik ini tiba-tiba mengembang. Makanya ada konsep yang bilang bahwa titik ini ternyata berasal dari alam semesta yang pernah ada.
Kemudian menyusup menjadi Black Hole (Lubang Hitam) melahap seluruh dunia dan runtuh jadi sang titik misterius yang lalu terdorong untuk mengembang dan mengulang semuanya lagi dari awal lagi. Jadi ibaratnya alam semesta itu ke paru-paru yang bisa kembang lalu kempis.
hipertextual.com |
Siklus alam semesta seperti di Teori Big Bounce juga masih diperdebatkan tapi sekarang ada model baru yang bilang kalau sebelum Big Bang kita akan ketemu "kuburan alam semesta". Disini alam semesta mirip siklus juga, bedanya ruang angkasa tetap mengembang terus-terusan.
Dengan terjadinya pengembangan secara terus-menerus maka alam semseta akan menjadi sangat besar dan menciptakan lubang hitam dimana-mana. Serta tidak terhitung berapa triliun tahun lubang-lubang hitam ini akan menguap dan memancarkan radiasi.
Inilah yang diklaim dan ditemukan oleh Fisikawan pemenang Nobel yaitu Roger Penrose. Seperti teori yang diungkapkan di atas sebelumnya yang artinya bahwa kemungkinan itu adalah sisa-sisa dari black hole dari alam semesta sebelum big bang itu sendiri.
Jadi pada akhirnya pertanyaan ini jadi salah satu misteri terbesar umat manusia yang belum terpecahkan, tapi yang jelas memajukan umat manusia itu bisa dilakukan lewat berbagai cara.
Sebagian melakukannya dengan melihat kedepan, mengembangkan berbagai teknologi untuk bikin kita makin Berjaya. Sebagiannya lagi dengan mengatur ke belakang untuk benar-benar belajar dan memahami posisi kita di jagat raya semesta ini.
Sumber Artikel : kok bisa ?